Muara Uya – SMKN 1 Muara Uya memperingati 10 Muharram dengan membuat bubur asyura yang dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Agustus 2023. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa SMKN 1 Muara Uya.
Hari asyura atau 10 Muharram merupakan momen penting bagi umat Muslim. Sejumlah Riwayat mencatat setidaknya ada 2 peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari tersebut. Salah satu peristiwa penting pada momen asyura atau 10 muharram adalah konflik berdarah antara kelompok Yazid bin Muawiyah dan Husein bin Ali yang dikenal dengan tragedy Karbala.
Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Islam atau tahun Hijriah. Bulan ini merupakanj pembukaan yang penuh kemuliaan bagi umat Islam untuk hijrah menjadi manusia lebih baik.
Kegiatan ini sudah menjadi tradisi yang selalu dilaksanakan di SMKN 1 Muara Uya. Semua warga sekoloah SMKN 1 Muara Uya sangat antusias melaksanakan kegiatan membuat bubur asyura tersebut.
Bubur asyura adalah hidangan yang kaya dan beragam, terdiri dari berbagai macam bahan-bahan. Bubur ini menjadi simbol keragaman dan toleransi. Semua siswa saling bahu membahu mengumpulkan semua bahan dan mempersiapkan semua alat yang diguanakan untuk proses memasak dimulai. Guru-gur juga turut berpartisipasi dalam memandu siswa memasak bubur dari bahan-bahan yang telah disiapkan. Semuanya bekerja dengan penuh semangat dan keceriaan, menciptakan suasana kerja sama dan persahabatan yang era.
“Kegiatan ini bukan hanya sekedar memperingati 10 Muharram tetapi juga dengan adanya kegiatan membuat bubur asyura secara bersama-sama dapat menumbuhkan kerja sama dan saling bergotong royong antar siswa. Hal ini tentu memberikan pengaruh positif bagi semua siswa selain meningkatkan pemahaman agama dan sejarahnya serta nilai-nilai budaya, ini juga menjalin silaturahmi anbtar sesama warga sekolah. Proses pembuatan bubur yang memerlukan waktu kurang lebih 3 jam menjadikan mereka saling suport satu sama lain.” Ungkap Bu Diah Ambar Susanti, S.P sekalu WAKA Kurikulum.
Setelah bubur matang, semua siswa menikmati hidangan yang telah dibuat dengan berbagai kelezatan dan keunikan rasanya. Makanan ini juga dibagikan kepada guru-guru dan staff sekolah lainnya.
“Harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta menanamkan rasa berbagi dan ke depannya bisa terus melaksanakan kegiatan ini”. Tutur Bapak Muziza Arrizatanor,S.PdI selaku tim pengembang keagamaan.
0 Comments:
Post a Comment