Muara Uya, Komitmen SMKN 1 Muara Uya dalam mendigitalisasi proses pembelajaran kembali diwujudkan melalui pelaksanaan Asesmen Sumatif Kenaikan Kelas bagi siswa kelas X dan XI yang dimulai Rabu (4/6/2025) hingga Selasa (11/6/2025). Ujian ini terbagi ke dalam dua sesi setiap harinya dan dilakukan secara digital melalui aplikasi yang dikembangkan secara mandiri oleh tim internal sekolah.
Pelaksanaan asesmen berbasis aplikasi ini merupakan kelanjutan dari langkah SMKN 1 Muara Uya dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam ekosistem pendidikan. Ani Atmanida, guru Bahasa Inggris sekaligus Ketua Tim Pengembang Aplikasi Digital Assessment, menyampaikan bahwa penggunaan versi terbaru dari aplikasi ini membawa sejumlah penyempurnaan.
"Adanya fitur-fitur baru pada aplikasi yang berfungsi untuk menyempurnakan versi sebelumnya membuat sebagian anggota tim yang baru bergabung belum begitu familiar. Namun secara keseluruhan, aplikasi berjalan normal pada hari pertama ini," ujar Ani.
Muziza Arizatanor, Ketua Pelaksana Asesmen Sumatif, turut menyampaikan apresiasi terhadap kinerja tim pengembang dan seluruh panitia. "Alhamdulillah, terima kasih kepada tim yang membangun aplikasi ini. Ke depan, ini akan memudahkan panitia untuk membuat pola asesmen yang seragam, apalagi aplikasi sudah bisa langsung diunduh melalui Play Store," ungkapnya penuh rasa syukur.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Susi Susanti, menambahkan bahwa digitalisasi asesmen bukan hanya sekadar modernisasi, tetapi juga sarana membentuk kedisiplinan dan kesiapan siswa menghadapi ujian berbasis komputer di masa depan. "Untuk memudahkan panitia dan menyamakan suasana seperti pelaksanaan tes CPNS, idealnya siswa menggunakan laptop. Ini akan mendekatkan siswa pada realitas ujian nasional dan seleksi kerja berbasis komputer yang kini menjadi standar," jelasnya. Ia juga menegaskan bahwa inovasi ini merupakan bentuk kesiapan sekolah dalam menyambut era pendidikan 5.0 yang menuntut literasi digital lebih tinggi.
Pelaksanaan ujian ini juga mendapatkan sambutan positif dari siswa. Risma Hafiza, siswi kelas XI AKL, menyatakan rasa bangganya bisa ikut dalam upaya menjaga kelestarian bumi melalui ujian tanpa kertas. "Pertama, meski kecil kontribusinya, ini adalah langkah awal untuk menjaga bumi—paperless dan lebih praktis. Kedua, soal diacak oleh sistem sehingga meminimalisir kecurangan. Ketiga, saat aplikasi berjalan, kami tidak bisa membuka tab baru atau akses data lain, jadi benar-benar fokus," katanya dengan penuh semangat.
Sebelum mengikuti ujian, seluruh siswa diminta mengunduh aplikasi melalui Play Store di tautan https://play.google.com/store/apps/details?id=com.smkn1muarauyaexam.alkynovdigitech&pcampaignid=web_share. Aplikasi ini bekerja dengan sistem operasi berbasis Mikrotik dan jaringan lokal yang aman. Salah satu keunggulan sistem ini adalah ketika siswa secara tidak sengaja mengaktifkan paket data dan kembali ke aplikasi, sistem akan mendeteksi dan menghentikan ujian secara otomatis. Mereka harus mengulang dari awal dengan waktu yang tetap berjalan, sebagai bentuk pengamanan terhadap potensi penyalahgunaan.
Kepala Sekolah SMKN 1 Muara Uya, Rita Herlina, menyampaikan bahwa perbaikan aplikasi ini adalah bagian dari komitmen sekolah dalam memberikan pengalaman asesmen yang jujur, adil, dan setara bagi semua siswa. "Ini adalah bentuk pembaruan dari versi sebelumnya, dan alhamdulillah semua berjalan lebih baik," tutupnya.
Transformasi digital yang konsisten seperti ini tidak hanya mempercepat adaptasi teknologi di kalangan pelajar, tetapi juga mencerminkan semangat sekolah dalam membangun sistem pendidikan dan penerapan visi sekolah yang adaptif, terampil dan berdaya saing di era society 5.0. (Chy/Ly/Nd)