Peresmian/Pendatanganan MoU

Nota Kesepahaman antara SMKN 1 MUARA UYA dan Desa wilayah Kecamatan Muara Uya, Kamis, 22 September 2022

Foto Acara Perpisahan

Siswa-Siswi SMKN 1 MUARA UYA Tahun 2021/2022

Friday, 21 March 2025

United Tractors Gandeng Pihak Ketiga untuk Audit Penerima Manfaat CSR, SMKN 1 Muara Uya Jadi Sample


Untuk pertama kalinya, PT United Tractors (UT) menggandeng lembaga independen dalam melakukan audit data penerima manfaat Corporate Social Responsibility (CSR). Langkah ini menandai babak baru dalam transparansi dan akuntabilitas program CSR perusahaan.

Lembaga yang dipercaya untuk melakukan audit adalah LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Enviro yang berkantor pusat di Bandung Jawa Barat, sebuah think-tank yang fokus pada inovasi dan pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Dalam kunjungan audit ke SMKN 1 Muara Uya, auditor Noval dari LPPM Enviro menyebut audit kali ini menjadi pionir dalam pengukuran dampak CSR yang lebih objektif.

Salman, perwakilan dari United Tractors, menegaskan bahwa selama ini laporan CSR hanya dilakukan secara internal. “Kali ini, kami melibatkan lembaga independen agar kualitas dan validitas data penerima manfaat semakin terjaga,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Khoirul Anwari, Kepala Program Teknik Alat Berat SMKN 1 Muara Uya, menyambut baik kerja sama ini. Ia berharap audit ini menjadi awal dari peningkatan dukungan bagi sekolah, termasuk bantuan sarana dan peningkatan kompetensi guru teknik alat berat.

Program Sekolah Binaan United Tractors (SOBAT) sendiri telah memberikan dampak positif bagi SMKN 1 Muara Uya, khususnya dalam peningkatan keterampilan siswa di bidang alat berat dan secara keseluruhan ini meningkatkan Branding Sekolah. Dengan adanya audit independen ini, diharapkan implementasi CSR ke depan semakin terukur dan memberikan manfaat maksimal bagi penerima manfaat.

Monday, 10 March 2025

SMKN 1 Muara Uya Gelar Asesmen Sumatif Akhir Berbasis Digital, Cegah Kecurangan dan Tingkatkan Efektivitas

SMKN 1 Muara Uya melaksanakan Asesmen Sumatif Akhir Sekolah (ASAS) bagi seluruh siswa kelas XII mulai Senin (20/3/2025) hingga Kamis (24/3/2025). Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini ujian mengadopsi sistem berbasis digital yang memungkinkan soal diacak oleh sistem, sehingga mengurangi potensi kecurangan serta meningkatkan efisiensi pelaksanaan ujian.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Susi Susanti, menjelaskan bahwa penerapan sistem berbasis digital ini selaras dengan perkembangan teknologi serta kebijakan pendidikan yang mendorong penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

"Kami ingin membiasakan siswa dengan ujian berbasis aplikasi agar mereka lebih siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan maupun industri. Selain itu, dengan sistem digital, proses ujian menjadi lebih transparan, efisien, dan minim potensi kecurangan," ujar Susi Susanti.

Sejumlah siswa pun memberikan tanggapan beragam terkait pelaksanaan ujian ini. Muhammad Jimmy Maulana, siswa kelas XII TKR, mengaku bahwa sistem digital lebih praktis karena siswa hanya perlu membawa ponsel dan alat tulis ke sekolah. Ia juga menilai bahwa pengacakan soal oleh sistem membuat ujian lebih adil.

Sementara itu, May Saras Barokah dari kelas XII AKL menyebut bahwa meskipun metode yang digunakan masih sama seperti ujian tertulis sebelumnya, persiapan harus lebih matang agar tidak terjadi kendala teknis, seperti kejadian stag pada jam pertama ujian. Ia berharap seluruh siswa bisa lebih disiplin dalam mengikuti ujian agar hambatan teknis dapat diminimalkan.

Menanggapi kendala teknis yang sempat terjadi di awal pelaksanaan ujian, Lisda, selaku advisor program ini, menyatakan bahwa hambatan tersebut disebabkan oleh kualitas router yang kurang mendukung sehingga menyebabkan performanya menurun saat lebih banyak perangkat bergabung ke jaringan dan menggunakannya secara bersamaan hal ini menyebabkan jaringan kadang terputus secara tiba-tiba.

Senada dengan Lisda, Ketua Panitia, Nuriansyah, mengakui bahwa tantangan teknis menjadi perhatian utama dalam penerapan sistem digital ini. "Karena ini hal baru bagi tim panitia, ke depannya, persiapan pelaksanaan kegiatan perlu direncanakan dengan matang, termasuk sarana pendukungnya. Meski demikian, saya mengucapkan terima kasih kepada tim yang berjibaku menyiapkan segala sesuatunya dengan baik," ujarnya.

Asesmen Sumatif Akhir Sekolah ini menjadi penentu kelulusan siswa sebelum mereka melangkah ke jenjang berikutnya, baik dunia kerja maupun pendidikan tinggi. Dengan sistem digital yang diterapkan, diharapkan proses ujian dapat berjalan lebih efektif dan sesuai dengan perkembangan zaman. (Chy/Lsd)

Thursday, 6 March 2025

Pesantren Ramadhan di SMKN 1 Muara Uya: Momentum Peningkatan Iman dan Karakter Siswa

Muara Uya, 6 Maret 2025 – SMKN 1 Muara Uya menggelar kegiatan Pesantren Ramadhan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas XII. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Praktik Siswa (RPS) Teknik Kendaraan Ringan ini diawali dengan sholat dhuha dan sholat hajat, sebagai bentuk pembinaan spiritual di bulan suci Ramadhan.

Dalam sambutan pembukaannya, Miftahun Ni'am, salah satu anggota tim keagamaan sekolah, menekankan pentingnya mengikuti kegiatan dengan penuh kesungguhan. “Kegiatan ini sengaja dibagi berdasarkan jenjang kelas agar materi yang disampaikan lebih fokus sesuai dengan kondisi siswa. Oleh karena itu, meskipun waktu pelaksanaan singkat dan dalam keadaan berpuasa, tetaplah bersemangat,” pesannya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Muara Uya, Rita Herlina, menyoroti pentingnya peningkatan iman dan takwa bagi peserta didik. “Meskipun dikemas secara sederhana, yang terpenting adalah kelancaran kegiatan ini. Ikuti dengan disiplin sebagai cerminan karakter baik yang melekat dalam diri kalian. Jadikan Ramadhan kali ini sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rita Herlina juga menyampaikan rasa belasungkawa atas wafatnya Hj. Norjannah Binti Kaprawi, ibu dari salah satu guru agama Islam di sekolah, H. Muzizah Arrizatanor. Sebagai bentuk penghormatan, acara pembukaan diakhiri dengan doa bersama dan tahlil.

Pelaksanaan Pesantren Ramadhan ini sesuai dengan edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, yang menginstruksikan sekolah-sekolah untuk menggelar kegiatan keagamaan dalam rangka membentuk karakter dan spiritualitas siswa selama bulan suci Ramadhan.

Meskipun musholla sekolah terbatas dalam menampung jumlah peserta, karenanya kegiatan ini berlangsung di RPS, semangat siswa tetap tinggi dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Pesantren Ramadhan ini diharapkan menjadi momen berharga bagi para siswa untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah serta membentuk pribadi yang lebih baik sebelum mereka menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah. (Chy/Lsd)

Wednesday, 19 February 2025

SMKN 1 Muara Uya Gelar Puncak P5: Menanam Asa di Lahan Gambut

Muara Uya – Lahan gambut yang sering dianggap sulit diolah kini menjadi pusat perhatian para siswa SMKN 1 Muara Uya. Hari ini, Kamis (20/2/2025), sekolah tersebut menggelar puncak kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan topik "Gambut dan Lingkungan Sekitarnya."

Puluhan siswa kelas X dan XI tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari memahami ekosistem gambut hingga menanam tanaman endemik yang khas tumbuh di lahan ini. Setelah dua minggu bergelut dengan proyek ini, mereka kini bukan hanya sekadar memahami pentingnya ekosistem gambut, tetapi juga diajak berpikir lebih jauh: bagaimana memanfaatkannya secara berkelanjutan.

"Setelah selama dua minggu ini kalian mengerjakan proyek, saya berharap selain mengetahui dan memahami ekosistem lahan gambut, kalian juga nantinya mampu memanfaatkannya sebagai sumber ekonomi," ujar Kepala Sekolah melalui Waka Humas, Badrianor.

Dengan kegiatan ini, para siswa tidak hanya belajar dari teori di kelas, tetapi juga turun langsung ke lapangan, merasakan tekstur tanah gambut, memahami tantangan, dan mencari solusi kreatif agar lahan ini tetap lestari sekaligus bernilai ekonomi.

Seiring dengan semakin maraknya isu lingkungan, kegiatan semacam ini menjadi langkah konkret dalam menanamkan kepedulian sejak dini. Bukan tidak mungkin, dari tangan-tangan muda ini, akan lahir inovasi baru yang mampu menjadikan lahan gambut sebagai aset bernilai tinggi bagi masyarakat.

Melatih Generasi Peduli Lingkungan

Lahan gambut merupakan ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Namun, eksploitasi berlebihan dan kebakaran hutan sering kali menjadi ancaman utama bagi kelestariannya. Melalui kegiatan ini, siswa diajarkan untuk tidak hanya memahami ekosistem ini secara teori, tetapi juga menerapkan langsung prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan penuh semangat, para siswa menggali lubang, menanam bibit, dan menyiraminya dengan harapan besar agar kelak pohon-pohon tersebut tumbuh subur dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Melalui proyek ini, SMKN 1 Muara Uya tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara akademik, tetapi juga generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan masa depan bumi.

"Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengadakan proyek serupa. Karena dengan memahami dan merawat ekosistem gambut, kita tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan". Tutup Tovan Zulkifli, Guru Kewirausahaan sekaligus Koordinator P5 di Sekolah ini. (Chy/Lsd/Ln)

Sekolah Perkuat Komitmen menekan angka Drop Out, Wali Murid Diajak Ciptakan Lingkungan yang Mendukung Anak


Rabu, 19 Pebruari 2025. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 menunjukkan bahwa 86,34 persen anak Indonesia sudah duduk di bangku SMA, SMK, MA, atau yang sederajat. Namun, 33,21 persen di antaranya mengalami putus sekolah. Tingginya angka putus sekolah ini menjadi perhatian khusus bagi Kepala SMK Negeri 1 Muara Uya, sehingga diadakan kegiatan sosialisasi bersama wali murid untuk mencari solusi konkret.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Miftahun Ni'am, angka 33,21 persen ini disebut sebagai pekerjaan rumah besar yang harus diatasi agar cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud. "Karenanya, sinergitas pendidikan antara sekolah, orang tua, dan pemerintah perlu terus dilakukan agar tujuan pendidikan tercapai dan angka putus sekolah bisa ditekan sekecil mungkin, jika perlu sampai Zero Drop Out," ujarnya.

Senada dengan itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Badrianor, menekankan bahwa perhatian Orangtua terhadap siswa harus semakin diperkuat, terutama menjelang program Magang Industri. Banyak siswa yang akan tinggal di kos dekat tempat magang, sehingga peran orang tua dalam mengawasi dan membimbing mereka menjadi sangat krusial.

Sementara itu, Ketua Tim Penegak Disiplin Sekolah sekaligus Kepala Program Teknik Alat Berat, Moh. Khoirul Anwari, dalam sambutannya mengajak wali murid untuk membentuk lingkungan yang mendukung anak tetap bersekolah. "Mari kita ajak anak kita untuk tidak menjadikan rintik hujan sebagai badai, tetapi menjadikan badai sebagai rintik hujan. Jika perlu, kita ciptakan badai untuk anak kita," ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa membangun karakter anak tidak berarti mengambil alih setiap kesulitan yang mereka hadapi. Sebaliknya, anak perlu diajarkan untuk menghadapi tantangan agar memiliki daya juang yang kuat.

Program ini merupakan wujud komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah anak dan menekan angka putus sekolah. Dengan adanya dukungan dari orang tua, diharapkan anak-anak tidak hanya bertahan di sekolah tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, siap menghadapi tantangan dunia kerja, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.(Chy/Lsd/Ln).

KOMITE BARU SMK NEGERI 1 MUARA UYA





Friday, 24 January 2025

Peringatan Isra Mi'raj dan Haul Guru Sekumpul di SMKN 1 Muara Uya: Adab, Kunci Keberkahan Ilmu

Dalam upaya menanamkan nilai-nilai Islami di kalangan generasi muda, SMKN 1 Muara Uya menggelar peringatan Isra Mi'raj sekaligus haul Guru Sekumpul pada Jumat, 24 Januari 2025. Kegiatan ini berlangsung khidmat dengan menghadirkan Abdul Hadi (Guru Hadi), penceramah dari Uwie Muara Uya, yang menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya adab dalam menuntut ilmu.

Dalam ceramahnya, Guru Hadi menyoroti fenomena hilangnya adab di kalangan pelajar yang, menurutnya, bisa jadi disebabkan oleh kurangnya perhatian siswa atau minimnya penekanan dari guru. “Pentingnya memiliki adab tidak bisa dipisahkan dari pentingnya memiliki ilmu. Tanpa adab, keberkahan ilmu sulit diraih,” tegasnya. Ia pun mengingatkan bahwa adab adalah pintu menuju keberhasilan dan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun akhirat.

Senada dengan hal itu, Kepala SMKN 1 Muara Uya melalui Ketua Panitia Pelaksana, Muziza Arizatanor, menyampaikan bahwa tema kegiatan, “Menggali Hikmah Isra Mi'raj, Membangun Pribadi yang Taat dan Beradab”, selaras dengan kebutuhan siswa di era ini. Ia menegaskan pentingnya sikap hormat dan cinta terhadap guru. “Sebagaimana kita memperingati haul Guru Sekumpul dengan penuh hormat dan cinta, demikian pula sikap yang harus kita miliki terhadap guru dalam kehidupan sehari-hari. Dengan hormat dan cinta kepada guru, keberkahan ilmu akan mengalir kepada kita,” ujarnya.

Peringatan ini diharapkan menjadi momentum refleksi bagi siswa dan guru untuk terus memperkuat nilai-nilai adab dan akhlak mulia, yang tidak hanya menjadi fondasi dalam menuntut ilmu tetapi juga membangun generasi yang berkarakter. Di tengah derasnya arus modernisasi, SMKN 1 Muara Uya terus berupaya menjaga tradisi Islami yang mengakar demi mencetak generasi beradab dan berilmu. (Chy/Lsd)

Sunday, 19 January 2025

Bentengi Moral, Civitas SMKN 1 Muara Uya Gelar Kegiatan Jumat Berakhlak

Menanamkan moral luhur kepada generasi muda bukanlah perkara mudah di tengah derasnya arus globalisasi dan digitalisasi. Namun, SMKN 1 Muara Uya berhasil menjawab tantangan tersebut melalui program unggulan bertajuk "Jumat Berakhlak." Kegiatan yang rutin dilaksanakan ini menjadi wujud nyata komitmen sekolah untuk membentuk karakter siswa yang Santun, berempati, peduli, dan berbudi pekerti luhur, sebagaimana visi sekolah yang yang visioner itu.

Mengasah Empati Melalui Kegiatan Berbagi

Salah satu kegiatan utama dalam program Jumat Berakhlak adalah berbagi bersama. Program ini tidak hanya menanamkan nilai-nilai kebaikan, tetapi juga mengajarkan siswa untuk lebih peka terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Dalam kegiatan ini, siswa diajak untuk berbagi dengan masyarakat yang tengah menghadapi kesulitan, seperti korban bencana alam, kaum dhuafa, atau mereka yang membutuhkan bantuan lainnya.

Menurut Lia Wahyuliningtyas, Ketua Tim Kegiatan Jumat Berakhlak, kegiatan berbagi ini bertujuan untuk menanamkan rasa empati yang mendalam pada siswa. “Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Dengan berbagi, mereka belajar bahwa kebahagiaan sejati justru datang dari memberi, bukan menerima,” jelasnya.

Selain berbagi, program Jumat Berakhlak juga diisi dengan pemutaran video-video inspiratif yang bertema kemanusiaan. Video-video ini dipilih dengan cermat agar mampu menggugah perasaan siswa dan memberikan pembelajaran moral secara tidak langsung. Melalui tayangan tersebut, siswa diajak untuk merenungkan berbagai persoalan sosial yang ada di sekitar mereka dan memahami pentingnya menjadi pribadi yang peduli serta bertanggung jawab.

“Pemutaran video ini memiliki dampak yang luar biasa. Siswa tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga pembelajaran. Banyak dari mereka yang mengaku terinspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah menyaksikan tayangan tersebut,” lanjut Lia Wahyuliningtyas.

Program Jumat Berakhlak bukanlah kegiatan satu kali selesai. Tim penggerak memastikan bahwa program ini dilaksanakan secara rutin, yaitu pada Jumat pertama setiap bulannya. Menariknya, kegiatan ini dilakukan secara bergantian dengan program pengembangan karakter lainnya yang tetap bertujuan membangun moral siswa.

“Kami percaya bahwa pendidikan karakter harus dilakukan secara konsisten dan menyeluruh. Oleh karena itu, Jumat Berakhlak menjadi salah satu agenda wajib yang kami selipkan di tengah padatnya kegiatan akademik. Ini adalah upaya kami untuk menjaga keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan emosional siswa,” tambah Rita Herlina saat diwawancara Jurnalis Sekolah.

Kegiatan Jumat Berakhlak mendapatkan sambutan positif, baik dari siswa, maupun Guru. Banyak orang guru yang mengapresiasi langkah SMKN 1 Muara Uya dalam mendidik siswa tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga moral. Salah seorang guru yang juga Kepala Jurusan Teknik Alat Berat mengungkapkan, “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena sangat bermanfaat untuk membentuk karakter anak-anak kami. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi role model bagi sekolah lain.”

Tidak hanya guru, siswa pun merasakan manfaat besar dari kegiatan ini. Salah satu siswa kelas X menyebutkan bahwa program ini mengajarkannya untuk lebih bersyukur dan peduli terhadap sesama. “Dulu saya hanya fokus pada diri sendiri, tapi sekarang saya lebih sadar bahwa banyak orang yang membutuhkan bantuan kita,” katanya.

Komitmen SMKN 1 Muara Uya

Melalui program Jumat Berakhlak, SMKN 1 Muara Uya membuktikan bahwa pendidikan karakter tetap menjadi prioritas di tengah tuntutan akademik yang tinggi. Kegiatan ini tidak hanya menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada siswa, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.

Dengan komitmen yang kuat dari seluruh civitas akademik, program ini diharapkan terus berkembang dan menginspirasi sekolah lain untuk melakukan hal serupa. SMKN 1 Muara Uya percaya, pendidikan bukan hanya soal angka dan nilai, tetapi juga tentang mencetak generasi yang bermoral, berempati, dan memiliki semangat untuk berbuat baik. (Choy)

 

Mewujudkan SMK yang Menghasilkan Lulusan SMART, Mampu Membangun Desa Serta Berdaya Saing di Era Society 5.0