Peresmian/Pendatanganan MoU

Nota Kesepahaman antara SMKN 1 MUARA UYA dan Desa wilayah Kecamatan Muara Uya, Kamis, 22 September 2022

Foto Acara Perpisahan

Siswa-Siswi SMKN 1 MUARA UYA Tahun 2021/2022

Sunday, 5 October 2025

Unjuk Kerja Jadi Metode Baru Seleksi Calon Pengurus OSIS SMKN 1 Muara Uya



Sabtu 4 Oktober 2025, Suasana berbeda di TBM Rumah Buku Alam Jaro. Bukan sekadar kegiatan literasi biasa, tapi kali ini tempat tersebut menjadi arena uji unjuk kerja kepemimpinan untuk calon pengurus OSIS SMKN 1 Muara Uya mendatang.


Jika biasanya seleksi pengurus OSIS hanya berhenti di tahap administrasi, tes pengetahuan, dan wawancara, maka tahun ini ada hal baru: uji unjuk kerja dengan pertanyaan yang tak ditanyakan, tapi butuh jawaban nyata.


Pertanyaan yang diujikan sederhana namun mendalam: “Jika pada waktu bersamaan ada dua kegiatan berbeda, yaitu acara OSIS dan acara keluarga, mana yang akan kamu dahulukan?”

Alih-alih menjawab secara normatif, para peserta diminta menunjukkan aksi nyata, hadir mengikuti kegiatan OSIS di hari libur mereka.


Beberapa tanggapan peserta dan pengurus OSIS mencerminkan betapa istimewanya metode ini. Sherin Julyazmir (X AKL) mengaku kaget namun beruntung, “Tidak menyangka kalau ini bagian dari penilaian. Rasanya senang karena sejak awal memang ingin aktif di organisasi secara nyata, bukan sekadar titip nama, dan saya benar-benar baru tahu bahwa kegiatan ini bagian terintegrasi dari proses panjang seleksi” sambil mengucap syukur tiada henti. Riska Rahmawati (XII RPL 2), Sekretaris OSIS, menyebut metode ini out of the box, “Saat wawancara semua jawaban peserta bagus, jadi sulit menilai. Tapi lewat uji unjuk kerja ini, terlihat jelas siapa yang benar-benar tulus dan siap memegang tongkat estafet OSIS.” senada dengan Reoka Ainawaike, Wakil Ketua OSIS, pun mengungkapkan rasa kekagumannya, “Belum pernah ada metode seleksi seperti ini, luar biasa. Kami jadi merasa ada chemistry antar pengurus, dan yakin OSIS akan lebih baik di periode mendatang.”


Meski Ketua OSIS berhalangan hadir karena sedang menjalani magang industri, semangat kebersamaan tetap terjaga. Kehadiran para calon pengurus di TBM Rumah Buku Alam Jaro menjadi bukti nyata komitmen mereka untuk mengutamakan organisasi dan siap melangkah lebih jauh dalam kepemimpinan.


Dalam sambutannya, Moh. Khoirul Anwari selaku founder TBM RUMAH BUKU ALAM JARO mengatakan seraya mengutip pernyataan Bung Karno "Salah satu ciri pemimpin yang baik adalah pemimpin yang hadir di tengah rakyatnya, mencium aroma tubuhnya, menjilat keringatnya agar ia tahu penderitaan rakyatnya. Hadir di sini dan mengesampingkan kepentingan lain adalah termasuk dari latihan menjadi pemimpin itu"


Dengan metode baru ini, diharapkan lahir pengurus OSIS yang bukan hanya pintar bicara, tapi juga berani bertindak, tulus mengabdi, dan siap menjadi teladan serta menjadi pengurus yang literate. (Chy/ly)







Tuesday, 16 September 2025

Peringatan Maulid Nabi di SMKN 1 Muara Uya

Meneladani Akhlak Rasulullah, Meningkatkan Semangat Belajar, dan Mengasah Kemampuan Nonakademik Siswa




SMKN 1 Muara Uya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada Selasa, 16 September 2025 dengan tema “Meningkatkan Semangat Belajar dan Membangun Karakter Terpuji dengan Meneladani Akhlak Rasulullah SAW”. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman belakang sekolah ini diikuti oleh seluruh guru, karyawan, serta siswa-siswi SMKN 1 Muara Uya. Meski suasana mendung tipis menaungi langit, jamaah tetap khidmat mengikuti acara di bawah tenda yang telah disiapkan panitia.


Acara dipandu oleh Zahra Annisa dan Norma Aulia, siswi kelas XI AKL yang aktif dalam public speaking. Keduanya tampil percaya diri membawakan jalannya acara, sekaligus menjadi wadah bagi siswa untuk mengasah kemampuan nonakademik. Sementara itu, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dibawakan oleh Faizi Islami, siswa kelas X TKR 1, yang juga memperkuat suasana dengan perannya sebagai vokalis grup habsyi sekolah.






Dalam sambutannya, Masrani selaku ketua panitia mengingatkan pentingnya “oleh-oleh” yang harus dibawa pulang dari kegiatan Maulid Nabi. Ia mengajak seluruh jamaah mengikuti acara dengan penuh khidmat agar hikmah yang disampaikan dapat benar-benar dirasakan. Kepala SMKN 1 Muara Uya, Rita Herlina, S.P., M.Pd., juga menegaskan hal serupa. Beliau menyampaikan bahwa ilmu akan benar-benar meresap dalam hati jika didengarkan dengan hati. Sebagai penutup, Kepala Sekolah mengingatkan meskipun kegiatan Maulid ini menggantikan kegiatan akademik, namun nilai nonakademik yang diperoleh jauh lebih penting karena membentuk karakter dan kepribadian yang mulia.


Tausiyah Maulid dibawakan oleh Ustadz Rusadi dari KUA Muara Uya dengan pendekatan berbeda dari biasanya. Beliau memotret kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai kelahiran seorang manusia pada umumnya, lahir dari rahim seorang ibu. Dari sini, siswa diajak untuk bersyukur masih berada dalam kasih sayang orang tua, terutama seorang ibu yang rela berkorban demi anaknya. “Buatlah ibumu bangga, muliakan ia, dan berbaktilah kepadanya,” ucap beliau penuh haru. Ia juga menyinggung perjuangan banyak orang tua yang banting tulang, bahkan berhutang, agar anak-anaknya bisa sekolah layak setara dengan yang lain.




Peringatan Maulid Nabi di SMKN 1 Muara Uya tahun ini meninggalkan kesan mendalam. Tidak hanya menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW dan menanamkan nilai keteladanan akhlak mulia, tetapi juga menjadi sarana nyata bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan nonakademik, baik dalam public speaking, seni religi, maupun kepanitiaan. Dengan demikian, kegiatan ini mengajarkan keseimbangan antara capaian akademik dan nonakademik sebagai bekal membentuk generasi berkarakter unggul. (Chy/Ln/Ly)









Wednesday, 27 August 2025

Rapat Bulanan SMKN 1 Muara Uya: Wujud Komitmen Peningkatan Mutu Pendidikan




Muara Uya, Selasa, 26 Agustus 2025, SMKN 1 Muara Uya melaksanakan rapat bulanan yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Rita Herlina, S.P, M.Pd, bertempat di ruang guru. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh dewan guru, staf tata usaha, serta karyawan sekolah.


Rapat bulanan yang dilaksanakan secara rutin ini merupakan bagian dari quality control sekolah untuk memastikan mutu layanan pendidikan tetap terjamin. Dalam arahannya, Kepala Sekolah menegaskan pentingnya sinergi antara guru, tenaga kependidikan, dan seluruh karyawan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik.


Selain membahas evaluasi program kerja bulan sebelumnya, rencana kegiatan mendatang, serta strategi peningkatan disiplin dan kualitas pembelajaran, rapat juga menyoroti masukan dari industri mitra. Industri berharap SMKN 1 Muara Uya dapat mempersiapkan generasi unggul melalui penyelenggaraan kelas unggulan yang mampu menjawab kebutuhan dunia kerja, tanpa menghilangkan esensi pendidikan inklusif yang sudah menjadi karakter sekolah.


“Rapat bulanan ini menjadi wadah refleksi sekaligus koordinasi agar kita bisa terus bergerak bersama menjaga mutu pendidikan di SMKN 1 Muara Uya,” ujar Kepala Sekolah dalam sambutannya.


Kegiatan ditutup dengan kesepakatan bersama untuk memperkuat komitmen dalam menjalankan tugas, baik akademik maupun non akademik, demi terwujudnya sekolah yang unggul, inklusif, dan berdaya saing global. (chy/ly)


 



Thursday, 14 August 2025

Guru Tamu PT. United Tractors: Menanamkan Semangat Menjadi Tuan di Tanah Sendiri


Suasana Muara Uya pagi, 14 Agustus 2025 terasa berbeda. Seluruh siswa kelas X Teknik Alat Berat duduk rapi, mata mereka tertuju pada layar besar yang menampilkan logo PT. United Tractors. Kehadiran guru tamu dari perusahaan besar yang menjadi mitra industri sekolah ini memang selalu ditunggu-tunggu.


Perwakilan PT. United Tractors yang hadir melalui Environmental Social Responsibility Officer membawa misi penting: memotivasi, mengedukasi, dan menanamkan mental juara bagi Siswa SMKN 1 Muara Uya. Dalam pengantarnya, Fransiscus Sony Indri salah satu narasumber, menegaskan pentingnya semangat belajar dan perubahan mindset/pola pikir.


"Kita harus menjadi tuan di tanah kita sendiri. Selama ini, kita sering hanya menjadi penonton, padahal "pertunjukan" ada di beranda rumah kita," ujarnya membakar semangat para siswa.


Senada dengan itu, Dina Aulia Ardiyanto mengingatkan bahwa kesuksesan tidak hanya bertumpu pada kecerdasan dan keterampilan, tetapi juga perilaku. Ia memaparkan triangle of success: Knowledge – Skills – Attitudes.

"Percuma pintar, cerdas, dan berbakat jika tidak memiliki attitude/kepribadian yang baik. Di perusahaan kami, hal itu tidak akan diterima," tegasnya.


Dalam sesi materi, siswa diperkenalkan pada berbagai macam potensi bahaya di lingkungan kerja, mulai dari bahaya mekanis, biologi, kimia, hingga psikososial serta pentingnya menerapkan K3LH untuk melindungi diri dan rekan kerja. 



Narasumber juga membagikan budaya kerja yang dijunjung di UT School: Integritas, Santun, Ahli, dan Berani, sebagai pondasi karakter lulusan yang siap bersaing di industri alat berat. Seolah menguji langsung keberanian siswa, juga dibagikan 10 goody bag bagi siswa yang berani maju dan menjawab pertanyaan yang menambah semarak kegiatan.


Menariknya, sesi ini juga membocorkan sembilan pertanyaan yang sering muncul saat wawancara kerja, yaitu:


1. Ceritakan tentang diri Anda atau perkenalkan diri Anda.

2. Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?

3. Mengapa Anda melamar di perusahaan kami?

4. Coba ceritakan kelebihan Anda.

5. Apa yang menjadi kelemahan Anda?

6. Apa yang ingin Anda capai 5 tahun ke depan?

7. Kenapa kami harus menerima Anda bekerja di perusahaan ini?

8. Berapa gaji yang Anda minta?

9. Apakah ada pertanyaan dari Anda?


Acara ditutup dengan kutipan inspiratif dari Mahatma Gandhi: “Masa depanmu tergantung pada apa yang kamu lakukan sekarang.” Pesan ini seakan menjadi pengingat bagi siswa, guru, dan orang tua bahwa keberhasilan masa depan dibangun dari kebiasaan, sikap, dan kerja keras di masa kini.


Harapannya, siswa Teknik Alat Berat SMKN 1 Muara Uya tidak hanya menjadi tenaga kerja terampil, tetapi juga pemimpin di tanah kelahiran mereka, bukan sekadar penonton di rumah sendiri. (chy/ly/ln)





Monday, 11 August 2025

Menolak Hedon, Merajut Solidaritas: Kisah Jumat Berbagi di SMKN 1 Muara Uya



Muara Uya, Lapangan SMKN 1 Muara Uya menjadi saksi kegiatan penuh makna pada Jumat, 8 Agustus 2025. Dalam suasana kebersamaan, sekolah menggelar program Jumat Berbagi sebagai wujud kepedulian sosial dan empati terhadap sesama.


Kegiatan ini diawali dengan pesan moral bagi seluruh siswa untuk tidak terjebak dalam gaya hidup yang meniru orang lain, apalagi yang secara ekonomi lebih tinggi. Kepala sekolah mengingatkan bahwa biaya hidup terbesar justru muncul saat kita berusaha mengikuti gaya hidup orang lain, sementara orang tua sudah berjuang keras memenuhi kebutuhan pendidikan anak. “Beban orang tua kita sudah cukup berat, jangan bebani lagi dengan gaya hidup mewah,” pesannya.


Pada kegiatan tersebut, OSIS SMKN 1 Muara Uya berhasil mengumpulkan dan menyalurkan 20 paket sembako kepada siswa yang kurang beruntung. Bantuan ini berasal dari sumbangan sukarela siswa yang dikelola secara mandiri oleh pengurus OSIS.


Di kesempatan yang sama, sekolah juga menerima dan membagikan 37 paket tas sekolah berisi perlengkapan belajar dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kelancaran proses belajar siswa yang membutuhkan.


Kegiatan ini tidak hanya meringankan beban siswa yang kurang mampu, tetapi juga menanamkan nilai empati dan solidaritas di kalangan siswa. Semangat berbagi diharapkan terus tumbuh, sehingga setiap siswa dapat merasakan bahwa kepedulian adalah bagian dari pendidikan karakter.


“Beban orangtua sudah cukup berat. Jangan bebani lagi dengan gaya hidupmu, tak jarang mereka mampu melepasmu ke sekolah dengan bekal yang setara dengan anak orang lain, tapi ia menggadaikan makan siangnya demi kamu bisa sekolah,” ujar Khoirul Anwari yang akrab disapa Pak Choy saat dimintai tanggapan mengenai gaya Hedon. (chy/ly)







Sunday, 10 August 2025

Wisuda UT School Batch 35: Bukti Nyata Sinergi SMK, Industri, dan Masa Depan Anak Bangsa


Tanjung, 5 Agustus 2025 Suasana khidmat menyelimuti gedung Office Training Center UT Mabu’un saat lagu Indonesia Raya bergema mengawali prosesi Wisuda UT School Batch 35. Disusul dengan Mars UT dan Mars Yayasan Karya Bakti, suasana semakin membangkitkan semangat kebangsaan dan profesionalisme.


Tiga alumni terbaik dari SMKN 1 Muara Uya secara resmi diwisuda sebagai bagian dari angkatan ke-35 UT School. Bersama total 13 wisudawan dari berbagai daerah, mereka telah menuntaskan pendidikan dan pembinaan karakter yang intensif, menjadikan mereka generasi muda siap kerja yang tidak hanya terampil, tapi juga berintegritas.


Dalam sambutannya, Yusup Maulana, Corpu Leader UT Group, memberikan pesan mendalam kepada para lulusan:

"Kalian telah dididik dan dibina dengan baik di UT. Jaga nama baik diri kalian, UT School, dan sekolah asal kalian. Tunjukkan kualitas kalian di dunia kerja yang sesungguhnya."


Wisuda ini menjadi simbol nyata keberhasilan sinergi antara sekolah vokasi, keluarga, dan dunia industri. Selain tiga alumni yang diwisuda hari ini, tiga siswa SMKN 1 Muara Uya lainnya kini sedang menempuh pendidikan di UT School Batch 37. Satu alumni lainnya bahkan berhasil menuntaskan pelatihan di UT Batu Kajang, Kalimantan Timur, membuktikan bahwa alumni SMKN 1 Muara Uya mampu bersaing di berbagai wilayah.


Acara wisuda ini turut dihadiri oleh wali murid dan perwakilan sekolah. Para lulusan selanjutnya akan diarahkan untuk mengikuti tes seleksi di perusahaan-perusahaan rekanan UT Group, membuka jalan menuju dunia kerja profesional yang mereka impikan.


Sebagai penutup, lagu Padamu Negeri dan Syukur dinyanyikan bersama dengan penuh rasa syukur dan haru, menandai berakhirnya sebuah babak dan dimulainya lembaran baru dalam perjalanan hidup para wisudawan. (chy/ly)







Wednesday, 6 August 2025

Membangun Karakter Melalui Sapaan Pagi di Gerbang Sekolah


Suasana pagi di SMKN 1 Muara Uya terasa berbeda. Sejak pukul 07.00 WITA, sejumlah guru telah bersiap di gerbang utama sekolah. Dengan senyum ramah, mereka menyambut para siswa yang datang satu per satu. Kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari program pembentukan karakter yang diberi nama SARAPAN PAGI, akronim dari Sapaan Ramah Penuh Kehangatan untuk Pelajar Aktif, Gigih, dan Inspiratif.


Program SARAPAN PAGI merupakan satu dari tiga program unggulan sekolah tahun 2025/2026 yang bertujuan membangun budaya positif di lingkungan pendidikan. Melalui kebiasaan menyambut siswa setiap pagi, sekolah ingin menanamkan nilai-nilai kesopanan, kedisiplinan, dan rasa saling menghargai serta memberi semangat juang.


“Setiap pagi kami menyapa siswa dengan senyum dan salam. Ini sederhana, tapi dampaknya besar. Anak-anak menjadi lebih percaya diri dan bersemangat memulai hari, dan tumbuh kegemaran belajarnya” ujar Wahid Nurmawan salah satu guru yang sering terlibat dalam kegiatan tersebut.


Siswa yang datang disambut dengan sapaan hangat, jabat tangan, atau sekadar anggukan ramah. Bagi sebagian siswa, ini menjadi momen yang sangat dinantikan, terutama mereka yang mungkin tidak mendapat perhatian cukup di rumah.


Kepala SMKN 1 Muara Uya, dalam keterangannya, menjelaskan bahwa SARAPAN PAGI merupakan bentuk nyata komitmen sekolah dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan inklusif.


“Pendidikan karakter harus dimulai dari hal-hal kecil dan konsisten. Gerbang sekolah adalah titik awal interaksi yang baik antara guru dan siswa,” ujarnya.


Bagi siswa, kegiatan ini menciptakan suasana nyaman dan harmonis. Mereka merasa lebih diterima dan termotivasi untuk belajar. Selain itu, siswa secara tidak langsung belajar tentang kedisiplinan, karena harus datang tepat waktu agar tidak melewatkan momen sapaan pagi.


Dari sisi guru, kegiatan ini mempererat hubungan dengan siswa. Guru tidak hanya hadir sebagai pengajar di dalam kelas, tetapi juga sebagai sosok yang peduli terhadap kondisi emosional dan sosial anak-anak didiknya.


Melalui kegiatan ini pula, guru bisa dengan cepat mendeteksi perubahan sikap atau kondisi fisik siswa yang memerlukan perhatian khusus, baik karena kelelahan, masalah keluarga, atau persoalan lainnya.


Program SARAPAN PAGI tidak hanya membentuk suasana sekolah yang positif, tetapi juga menjadi salah satu cara sekolah menjawab tantangan pendidikan karakter di era modern. SMKN 1 Muara Uya membuktikan bahwa pendekatan yang humanis dan konsisten dapat menciptakan perubahan yang berarti.


Dengan membiasakan budaya Senyum, Salam, dan Sapa (3S), sekolah berharap setiap siswa tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh, santun, dan inspiratif.(chy/ly/rt)


 






 



 

Mewujudkan SMK yang Menghasilkan Lulusan SMART, Mampu Membangun Desa Serta Berdaya Saing di Era Society 5.0