Peresmian/Pendatanganan MoU

Nota Kesepahaman antara SMKN 1 MUARA UYA dan Desa wilayah Kecamatan Muara Uya, Kamis, 22 September 2022

Foto Acara Perpisahan

Siswa-Siswi SMKN 1 MUARA UYA Tahun 2021/2022

Thursday, 28 November 2024

Pilkatos SMKN 1 Muara Uya 2024: Pesta Demokrasi untuk Melahirkan Pemimpin Pelajar Berkarakter


SMKN 1 Muara Uya kembali menyelenggarakan salah satu agenda tahunan paling ditunggu oleh seluruh warga sekolah: Pemilihan Ketua OSIS (Pilkatos) periode 2024/2025. Dengan tema Suara Demokrasi, sub tema “Aspirasimu Masa Depanmu”. Pilkatos kali ini tidak hanya menjadi ajang pemilihan pemimpin OSIS, tetapi juga sarana untuk mendidik siswa memahami nilai-nilai demokrasi, tanggung jawab, dan integritas. Kegiatan ini berlangsung selama dua pekan, dari 18 hingga 28 November 2024, dengan berbagai rangkaian acara yang melibatkan seluruh elemen sekolah.


Pada pekan pertama, kegiatan dimulai dengan sosialisasi kepada seluruh siswa. Tim Komisi Pemilihan OSIS (KPO) yang terdiri dari siswa memberikan pemahaman tentang pentingnya pemilu, prosedur pelaksanaan, dan aturan-aturan yang harus dipatuhi selama Pilkatos. Tak hanya itu, sosialisasi juga membahas pengetahuan umum seputar Pilkada yang ada di Indonesia agar siswa dapat memahami sistem demokrasi secara lebih luas.


Selain sosialisasi, pekan pertama juga diisi dengan pembentukan perangkat kepanitiaan. Struktur kepanitiaan dibentuk untuk memastikan semua tahapan Pilkatos berjalan lancar, mulai dari pendaftaran bakal calon, penetapan pasangan calon, kampanye, hingga debat kandidat. Setelah struktur panitia terbentuk, tahapan berikutnya adalah verifikasi pasangan calon dan penyusunan daftar pemilih tetap.


Pada pekan kedua, suasana semakin semarak. Rangkaian acara dimulai dengan debat kandidat yang berlangsung di aula sekolah. Keempat pasangan calon memanfaatkan momentum ini untuk memaparkan visi dan misi mereka, menjawab berbagai pertanyaan dari panelis yang terdiri dari guru dan perwakilan siswa, serta berdiskusi secara terbuka. Debat berlangsung dinamis, dengan isu-isu utama yang diangkat mencakup peningkatan program kerja OSIS, penguatan karakter siswa, dan inovasi untuk kegiatan ekstrakurikuler.


Puncak acara Pilkatos digelar pada 28 November 2024, yaitu pemungutan suara. Seluruh pemilih yang terdiri dari siswa kelas X, XI, sebagian siswa kelas XII (sebagian masih Magang Industri). Dari total 502 pemilih, 456 suara dinyatakan sah, sementara 46 suara lainnya tidak sah.


Dalam pemilu yang berlangsung kondusif ini, pasangan nomor urut 3, Dennis Salomo dan Reoka Aina Waikeh, berhasil keluar sebagai pemenang dengan perolehan 242 suara atau 53,07% dari total suara sah. Pasangan ini unggul jauh dari kandidat lainnya, yaitu:

Pasangan nomor urut 2, Norhidayah dan Ahmad Alfiani, memperoleh 129 suara (28,29%).

Pasangan nomor urut 1, Erma dan Zahra Annisa, memperoleh 43 suara (9,43%).

Pasangan nomor urut 4, Risma Hafizah dan Desi Aulia, memperoleh 42 suara (9,21%).


Kemenangan pasangan Dennis-Reoka tidak terlalu mengejutkan banyak pihak. Dennis, yang dikenal sebagai vokalis Gereja GKE Mangkupum, dan Reoka, gitaris serta pianis Gereja GKE Upau sekaligus punggawa utama band sekolah, telah lama menunjukkan kualitas kepemimpinan mereka melalui berbagai aktivitas di dalam dan luar sekolah. Karisma mereka sebagai sosok inspiratif di kalangan siswa menjadi salah satu faktor utama yang mendongkrak elektabilitas mereka dalam Pilkatos ini.


Sambutan Kemenangan dan Sikap Sportif Kandidat Lain


Dalam sambutan kemenangannya, Dennis Salomo menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pendukungnya. "Terima kasih atas dukungan kalian semua. Ini adalah 'suara emas' yang harus kami jaga dan perjuangkan," ujar Dennis di hadapan para pemilih. Ia menegaskan bahwa amanah yang diberikan kepadanya dan Reoka adalah tanggung jawab besar yang akan mereka jalankan sebaik mungkin demi kemajuan OSIS dan SMKN 1 Muara Uya.


Di sisi lain, pasangan nomor urut 2, Norhidayah dan Ahmad Alfiani, menunjukkan sikap sportif dengan mengucapkan selamat kepada pemenang. Norhidayah, dalam keterangannya, menyatakan komitmennya untuk tetap berkontribusi pada kemajuan sekolah meskipun tidak terpilih. "Sebagai pertanggungjawaban moral atas suara yang sudah dititipkan kepada kami, kami akan mengajak pemenang untuk duduk bersama, menitipkan program dan gagasan agar bisa menjadi program kerja mereka tanpa mengganggu visi dan misi yang sudah dicanangkan," tuturnya.


Sikap sportif ini mendapat apresiasi dari Wali kelasnya, Moh. Khoirul Anwwari, yang menilai bahwa ini adalah sebuah pengalaman yang tidak semua siswa dapatkan dan semua kandidat telah menunjukkan nilai-nilai demokrasi yang baik selama proses Pilkatos berlangsung.


Pilkatos SMKN 1 Muara Uya tidak hanya menjadi ajang untuk memilih pemimpin OSIS, tetapi juga sarana untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan visi sekolah, yaitu "Terwujudnya tamatan yang Santun, Mandiri, Adaptif, Religius, dan Terampil serta Mampu Membangun Desa di Era 5.0." Melalui Pilkatos, siswa belajar untuk menghargai perbedaan, menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang.


Selain itu, kegiatan ini menjadi bagian integral dari Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dengan terlibat langsung dalam proses pemilihan, siswa diajak memahami dan mempraktikkan nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan sila keempat Pancasila, yaitu "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan."


Kepala sekolah, Rita Herlina, dalam rilis sambutannya via Whatsapp seusai pengumuman pemenang, menyampaikan pesan khusus kepada pasangan terpilih. "Kalian telah diberi kepercayaan besar oleh warga sekolah. Gunakan kesempatan ini untuk memberikan yang terbaik. Jadilah pemimpin yang menginspirasi dan mampu membawa SMKN 1 Muara Uya semakin berprestasi," ujarnya.


Tidak hanya itu, Rita juga mengingatkan seluruh siswa untuk tetap mendukung program kerja OSIS meskipun pasangan pilihan mereka tidak menang. "Pilkatos ini adalah wujud nyata dari demokrasi. Ketika prosesnya sudah selesai, tugas kita semua adalah bersatu mendukung pemimpin terpilih demi kebaikan bersama," tambahnya.


Kemenangan pasangan Dennis Salomo dan Reoka Aina Waikeh menjadi awal dari harapan baru bagi OSIS SMKN 1 Muara Uya. Dengan dukungan seluruh warga sekolah, mereka diharapkan mampu menjalankan tugas dan amanah dengan baik, membawa OSIS menjadi organisasi yang lebih kuat, inklusif, dan inspiratif bagi seluruh siswa.


Tuesday, 5 November 2024

Panen Edamame di SMKN 1 Muara Uya: Langkah Menuju Generasi Millenial Agropreneur, Membangun Desa Untuk Pangan Dunia

SMKN 1 Muara Uya merayakan momen panen edamame yang dilakukan oleh siswa jurusan pertanian. Proses panen kali ini terasa istimewa karena tanaman edamame tersebut ditanam dengan memanfaatkan pupuk kompos hasil produksi rumah kompos sekolah dan didukung dengan penggunaan pestisida organik sepenuhnya. Penggunaan bahan organik ini tak hanya mendukung praktik pertanian berkelanjutan, tetapi juga menjadi pengalaman langsung bagi siswa untuk belajar dan mempraktikkan pertanian ramah lingkungan.

Proses Panen

Nelly Nurrahima, Kepala Program Keahlian sekaligus guru mata pelajaran Panen dan Pasca Panen di SMKN 1 Muara Uya, tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memberikan pembelajaran praktik langsung kepada siswa. Dalam kegiatan yang menyenangkan sekaligus mendidik ini, Nelly membimbing siswa menjalani berbagai tahapan pasca panen, termasuk grading dan trading, yang menjadi bagian dari materi pelajaran mereka. Proses grading membantu siswa mengklasifikasikan edamame berdasarkan kualitasnya, sementara trading mengajarkan mereka strategi penjualan yang efektif.

“Melalui praktik ini, siswa bisa memahami bahwa hasil panen tidak hanya berhenti pada proses memetik saja. Mereka belajar melihat kualitas produk, dan bagaimana produk itu nantinya bisa bernilai jual tinggi di pasaran,” kata Nelly. Hal ini selaras dengan misi SMKN 1 Muara Uya untuk melahirkan tamatan yang tidak hanya terampil secara teknis tetapi juga memahami proses bisnis secara holistik untuk memenuhi kebutuhan pangan serta membuat ceruk pasar yang baru untuk produk pertanian organik.

Namun, bukan hanya tentang teori dan praktik langsung, Nelly juga berkolaborasi dengan guru Kewirausahaan untuk memperkenalkan siswa pada dunia pemasaran digital. Melalui panduan dari guru kewirausahaan, siswa diberi penugasan untuk memasarkan produk edamame yang mereka panen melalui media sosial. Penjualan edamame ini dilakukan dengan cara yang modern, sesuai dengan zaman di mana pemasaran digital semakin berperan besar. “Penjualan produk ini dilakukan anak-anak melalui media sosial yang mereka miliki, berkolaborasi dengan guru kewirausahaan yang turut memberi penugasan agar tumbuh menjadi millennial agropreneur ketika mereka sudah lulus nanti,” ujar Nelly saat ditanya tentang cara penjualan produk edamame.

Dengan demikian, siswa belajar bagaimana produk mereka bisa dikenalkan ke masyarakat luas dan dipasarkan secara lebih efektif. Proses ini membangkitkan antusiasme siswa, terutama ketika mereka berhasil menjual produk hasil panen mereka secara mandiri. Selain berfungsi sebagai sarana belajar, pengalaman ini juga memberikan rasa bangga bagi siswa ketika produk organik yang mereka tanam sendiri bisa dinikmati oleh masyarakat.

Edamame yang ditanam di SMKN 1 Muara Uya ini pun memiliki keistimewaan lain: karena menggunakan pupuk dan pestisida organik, tanaman ini bisa dikatakan sebagai produk organik yang aman untuk dikonsumsi semua kalangan. Hal ini tentu menjadi nilai tambah bagi produk edamame mereka, mengingat permintaan akan produk pangan organik yang kian meningkat di pasar. Para siswa juga belajar tentang manfaat kesehatan dari produk organik dan bagaimana kualitas produk yang baik bisa menjadi keunggulan di pasar.

Selain itu, kegiatan panen ini juga menjadi momen untuk mempererat kerjasama antar siswa. Mereka belajar bekerja sama dalam tim, berkomunikasi dengan baik, serta membagi tugas dengan efektif demi mencapai hasil panen yang optimal.

Secara keseluruhan, kegiatan panen edamame ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi siswa tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan berwirausaha. SMKN 1 Muara Uya dengan inovasinya berhasil menciptakan lingkungan belajar yang kaya pengalaman, memperkenalkan siswa pada pertanian berkelanjutan, dan membangun jiwa millennial agropreneur yang siap berdaya saing di era Society 5.0 serta mampu membangun desa untuk pangan dunia. (Choy)

 

Proses Grading dan Pengemasan

Wednesday, 16 October 2024

"Refill Your Bottle for More Battle" Upaya Menjaga Kesehatan Untuk Lingkungan Sekolah Lebih Sehat


SMKN 1 Muara Uya telah membuat langkah besar dalam mendukung gaya hidup sehat di lingkungan sekolahnya. Salah satu kebijakan paling signifikan adalah penyediaan galon berisi air putih siap minum di ruang kelas. Kebijakan ini diambil sebagai solusi utama atas larangan penjualan minuman serbuk instan di kantin, yang sebelumnya menjadi pilihan favorit banyak siswa karena harganya yang murah dan rasanya yang bervariasi. Namun, sekolah menyadari bahwa meskipun minuman serbuk instan terlihat menggiurkan, konsumsi berlebih dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak muda yang masih dalam masa pertumbuhan.

Sadar akan pentingnya kesehatan siswa, sekolah melakukan kerja sama dengan Puskesmas setempat untuk melakukan supervisi dan edukasi tentang minuman apa saja yang sebaiknya dikonsumsi di lingkungan sekolah. Hasilnya, pihak Puskesmas menemukan bahwa banyak minuman serbuk instan yang beredar di kantin mengandung gula tinggi dan bahan kimia tambahan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. Mulai dari obesitas, risiko diabetes, hingga gangguan pada ginjal, semuanya bisa muncul akibat konsumsi minuman tersebut secara berlebihan. Atas dasar itulah, sekolah dengan tegas melarang penjualannya di kantin.

Namun, sekolah juga memahami bahwa tidak semua siswa memiliki akses ekonomi (uang saku) untuk membeli minuman sehat di luar minuman serbuk tersebut. Oleh karena itu, sebagai solusi yang lebih murah dan lebih sehat, SMKN 1 Muara Uya memutuskan untuk menyediakan galon-galon berisi air putih siap minum di setiap kelas dan ruang strategis lainnya (Ruang Praktik Siswa). Inisiatif ini bukan sekadar alternatif, tetapi sebuah dorongan untuk membiasakan siswa mengonsumsi air putih secara rutin.

Sekolah kemudian meluncurkan kampanye yang menyasar perubahan kebiasaan minum siswa. Tulisan besar "Refill Your Bottle for More Battle" terpampang di dekat galon-galon tersebut, sebuah slogan yang mengajak siswa untuk mengisi ulang botol minum mereka dan mempersiapkan tubuh untuk menghadapi kegiatan harian dengan lebih bugar. Air putih, yang selama ini mungkin dianggap tidak menarik dibandingkan minuman berwarna dan berperisa, dipromosikan sebagai pilihan terbaik untuk mendukung kesehatan tubuh dan pikiran.


Air putih memiliki banyak manfaat yang sering kali dilupakan oleh para siswa. Minuman ini mampu meringankan kerja ginjal, menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta membantu meningkatkan konsentrasi dan stamina sepanjang hari. Dengan ketersediaan galon berisi air putih siap minum, siswa tidak perlu lagi mengeluarkan uang tambahan untuk membeli minuman. Cukup membawa botol minum dari rumah atau wadah bekas minuman (reuse) dan mengisinya ulang kapan saja mereka butuhkan.

Inisiatif ini mendapat respons yang cukup baik dari siswa, meskipun pada awalnya beberapa dari mereka merasa kesulitan untuk meninggalkan kebiasaan minum minuman serbuk instan. Namun, setelah beberapa minggu, semakin banyak siswa yang mulai terbiasa dan bahkan merasa lebih segar karena mengonsumsi air putih lebih sering dan sudah barang tentu mereka dapat save money.

Bukan hanya siswa yang merasakan manfaatnya. Para guru dan staf sekolah juga diajak untuk turut serta dalam kebiasaan sehat ini. Setiap orang didorong untuk minum air putih sebagai bagian dari kampanye hidup sehat di sekolah. Dengan demikian, tidak hanya kesehatan fisik siswa yang terjaga, tetapi juga lingkungan sekolah menjadi lebih bersih karena penggunaan botol plastik sekali pakai berkurang.

Penyediaan galon air putih siap minum di SMKN 1 Muara Uya bukan hanya sebatas solusi jangka pendek untuk larangan penjualan minuman serbuk instan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat. Dengan meningkatnya konsumsi air putih, siswa diharapkan lebih siap secara fisik dan mental untuk menghadapi kegiatan belajar mengajar, praktek, hingga aktivitas ekstra kurikuler.

Kolaborasi dengan Puskesmas terus berlanjut untuk memastikan bahwa kebijakan ini berjalan dengan baik. Puskesmas memberikan supervisi rutin untuk memberikan edukasi kesehatan yang berkelanjutan kepada para siswa. Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga diharapkan dilakukan untuk melihat dampak positif dari kebijakan ini terhadap kesehatan siswa.

Melalui langkah sederhana seperti menyediakan galon berisi air putih siap minum, SMKN 1 Muara Uya berhasil menciptakan perubahan besar dalam pola konsumsi minuman di sekolah. Kebijakan ini tidak hanya membantu menjaga kesehatan siswa, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana sekolah dapat berperan aktif dalam membentuk kebiasaan hidup sehat. Pemenang penghargaan Sekolah Sehat tingkat Kabupaten ini menunjukkan bahwa perhatian pada detail kecil seperti kebiasaan minum air putih bisa menghasilkan dampak yang luar biasa bagi seluruh warga sekolah.

Kedepan, kebijakan ini tidak hanya tentang menggantikan minuman serbuk instan dengan air putih. Ini adalah tentang menciptakan budaya sehat yang akan diingat dan dibawa oleh siswa hingga mereka dewasa, bahwa menjaga kesehatan bukanlah hal yang sulit, melainkan sebuah pilihan sederhana yang dimulai dari langkah kecil seperti mengisi ulang botol air minum mereka. (Choy)








Monday, 14 October 2024

Sosok Ketua OSIS SMK Negeri 1 Muara Uya

 

Suasana SMKN 1 Muara Uya dipenuhi dengan semangat dan tawa riang yang selalu membawa keceriaan. Di antara keramaian, seorang gadis kecil dengan senyum lebar melangkah penuh percaya diri. Dialah ketua OSIS sekolah, Ratih Asifa Saputri, sosok yang bukan hanya dikenal karena posisinya, tapi juga karena kepribadiannya yang hangat dan ramah. Setiap siswa yang bertemu dengannya akan mendapatkan sapaan hangat, seolah-olah ia mengenal semua orang dengan baik.

Namanya selalu menjadi topik pembicaraan di sekolah, bukan karena ia mencari perhatian, melainkan karena prestasi dan kiprahnya yang luar biasa. Di usianya yang masih belia, ia telah menjadi teladan bagi teman-temannya. Bukan hanya di SMKN 1 Muara Uya, tetapi juga di luar sekolah. Salah satu organisasi yang ia geluti dengan sepenuh hati adalah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Melalui IPPNU, ia belajar banyak hal—kepemimpinan, pengabdian, dan semangat keilmuan yang kental dengan nilai-nilai religius.

Meski wajahnya selalu dihiasi dengan tawa, jangan salah. Di balik penampilannya yang ceria, tersembunyi seorang gadis yang penuh tekad dan ambisi. Sebagai ketua OSIS, ia tak hanya sekadar menjalankan tugas formal, melainkan berusaha membangun kebersamaan di antara seluruh siswa. Setiap kegiatan yang diadakan di sekolah selalu melibatkan partisipasinya secara aktif, baik sebagai pemimpin maupun sebagai teman yang merangkul semua kalangan. Ia adalah contoh sempurna bagaimana kepemimpinan tak harus ditunjukkan dengan suara keras atau sikap dominan, melainkan dengan perhatian dan kepedulian.

Di balik kesibukannya, ia juga dikenal sebagai sosok yang cemerlang di bidang akademis. Seabrek penghargaan Olimpiade telah ia raih, mulai dari bidang sains hingga matematika. Tidak hanya menjadi bintang di sekolah, ia juga sering kali mewakili SMKN 1 Muara Uya di ajang-ajang bergengsi di berbagai tingkatan. Namun, prestasi itu tak pernah membuatnya menjadi pribadi yang sombong. Sebaliknya, ia tetap rendah hati dan terus berusaha memotivasi teman-temannya untuk meraih hal yang sama.

Hari ini (Senin, 14 Oktober 2014) adalah hari yang istimewa bagi sang ketua OSIS. Di tengah aktivitasnya yang padat, ia baru saja memenangi perlombaan. Kemenangannya dalam lomba menulis bertema literasi yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tabalong, membuat namanya kembali bersinar. Dengan penuh kebanggaan, ia menerima penghargaan sebagai peringkat ketiga. Meski bukan yang pertama, ia tetap tersenyum lebar, merasa bersyukur atas pencapaiannya.

"Menulis itu seperti mencurahkan hati ke atas kertas," katanya suatu ketika dalam sebuah perbincangan ringan sambil meminta bimbingan kepada penulis. Bagi dia, menulis adalah cara untuk menyuarakan pemikiran dan perasaannya. Tema literasi yang ia angkat dalam lomba kali ini menggambarkan betapa pentingnya pendidikan dan akses baca (pengetahuan) bagi semua kalangan. Tulisan itu, meski sederhana, penuh dengan pesan kuat tentang bagaimana buku dan literasi dapat mengubah kehidupan seseorang. Ia selalu percaya, bahwa kekuatan terbesar manusia terletak pada kemampuannya untuk terus belajar dan berbagi ilmu.

Sebagai seseorang yang aktif di dunia literasi, ia kerap menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah atau bahkan di Taman Bacaan Masyarakat Rumah Buku Alam Jaro, tempat yang sudah menjadi bagian dari kehidupannya sehari-hari. Di sana, ia bukan hanya menjadi pengunjung, tetapi juga Relawan yang sering kali menjadi mentor bagi anak-anak yang datang untuk belajar. Baginya, berbagi ilmu adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Dalam perjalanan hidupnya, ia selalu diiringi dengan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya. Sikap santun, mandiri, dan adaptif, sebagaimana visi sekolahnya, selalu terpancar dalam setiap langkah yang ia ambil. Meski berprestasi di banyak bidang, ia selalu ingat bahwa keberhasilan bukan hanya soal pencapaian pribadi, tetapi juga tentang seberapa besar dampak positif yang bisa ia berikan bagi orang lain.

Tak heran jika teman-temannya sering menjadikannya sebagai inspirasi. "Dia itu tidak hanya pintar, tapi juga baik hati," ujar Danis Salomo Sang wakil ketua OSIS dengan nada kagum. Memang, ia adalah paket lengkap, seorang pemimpin yang cerdas, berprestasi, namun tetap rendah hati dan peduli. Kehadirannya membawa semangat baru, bahwa menjadi seorang siswa tidak hanya tentang belajar di kelas, tapi juga tentang bagaimana memberi manfaat bagi orang lain.

Ketua OSIS SMKN 1 Muara Uya ini, meski masih muda, telah menunjukkan kualitas yang luar biasa sebagai seorang pemimpin dan pribadi yang berintegritas. Di masa depan, ia pasti akan terus menorehkan prestasi, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk sekolah, masyarakat, dan bahkan negara. Sambil tersenyum ceria dan menyapa orang-orang di sekitarnya, ia tetap melangkah maju, menggapai mimpi-mimpi besar yang menantinya di depan sana. (Choy)


Wednesday, 2 October 2024

Kegiatan "Edukasi dan Aksi Remaja untuk Gizi dan Pencegahan Anemia" yang dilaksanakan oleh perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan, bekerja sama dengan GenRe (Generasi Berencana) Indonesia Kalimantan Selatan

Muara Uya, 02 Oktober 2024. Kegiatan "Edukasi dan Aksi Remaja untuk Gizi dan Pencegahan Anemia" yang dilaksanakan oleh perwakilan  BKKBN Kalimantan Selatan, bekerja sama dengan GenRe (Generasi Berencana) Indonesia Kalimantan Selatan berlangsung meriah di RPS TKR Otomotif. Gedung ini dipilih sebagai lokasi acara karena aula utama sekolah tidak mampu menampung lebih dari 500 peserta yang terdiri dari siswa kelas X dan XI. Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan remaja akan pentingnya menjaga gizi dan kesehatan sebagai bekal masa depan yang lebih baik. Dua narasumber utama hadir untuk memberikan materi yang relevan dan penuh wawasan, yaitu Khairullah, S. Sos dari BKKBN Kalimantan Selatan dan Sanna Riawu, S.Gz dari Puskesmas Muara Uya.

Membangun Generasi yang Berencana

Narasumber pertama, Khairullah, S. Sos, membuka sesi edukasi dengan membahas pentingnya menjadi bagian dari Generasi Berencana (GenRe). Ia menjelaskan konsep dasar GenRe yang menekankan perencanaan hidup yang matang di berbagai aspek, mulai dari pendidikan, karier, hingga perencanaan keluarga. Menurutnya, generasi muda perlu menyadari bahwa segala keputusan yang mereka ambil saat ini akan berdampak pada masa depan, termasuk dalam hal kesehatan dan kesejahteraan. Oleh sebab itu, menjadi generasi yang terencana adalah langkah awal untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Khairullah menyoroti masalah stunting, yaitu kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat akibat kurangnya asupan gizi sejak usia dini. Masalah ini masih menjadi salah satu tantangan terbesar di Indonesia, dan perannya sangat erat dengan perencanaan keluarga yang baik. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa mencegah stunting bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga remaja yang kelak akan menjadi orang tua. Asupan gizi yang cukup sejak masa remaja adalah kunci untuk memastikan bahwa generasi berikutnya dapat tumbuh sehat dan optimal.

Dengan nada yang penuh semangat, Khairullah mengajak para peserta untuk mulai merencanakan masa depan mereka dengan bijaksana, baik dalam hal kesehatan maupun kehidupan pribadi. Melalui program GenRe, para remaja diajak untuk menjadi agen perubahan di masyarakat dengan menyebarkan informasi tentang pentingnya gizi yang baik dan perencanaan keluarga yang sehat.

Pentingnya Pencegahan Anemia pada Remaja Putri

Setelah sesi pertama, giliran Sanna Riawu, S.Gz, seorang ahli gizi dari Puskesmas Muara Uya, yang memberikan paparan mengenai pentingnya pencegahan anemia pada remaja putri. Ia memulai dengan menjelaskan bahwa anemia, terutama akibat kekurangan zat besi, adalah masalah kesehatan yang banyak dialami oleh remaja, khususnya remaja putri. Kondisi ini dapat mempengaruhi performa belajar, daya tahan tubuh, hingga aktivitas sehari-hari, yang secara keseluruhan akan menurunkan kualitas hidup.

Sanna memaparkan bahwa anemia sering kali diabaikan karena gejalanya yang tidak selalu tampak jelas. Namun, jika dibiarkan, anemia dapat menyebabkan berbagai masalah serius seperti kelelahan kronis, mudah sakit, dan bahkan dapat mempengaruhi perkembangan otak. Anemia juga berisiko menyebabkan gangguan pada kehamilan di masa depan, sehingga penting bagi remaja putri untuk memperhatikan asupan zat besi mereka sedini mungkin.

Dalam sesinya, ia memberikan tips praktis tentang makanan-makanan yang kaya akan zat besi, seperti sayuran hijau, daging merah, ikan, dan kacang-kacangan. Selain itu, Sanna juga menekankan pentingnya mengonsumsi vitamin C, yang membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Ia menganjurkan para peserta untuk memeriksa kadar hemoglobin secara rutin dan tidak ragu mengonsumsi suplemen zat besi jika diperlukan.

Sesi ini terasa sangat relevan bagi para peserta, terutama remaja putri yang selama ini mungkin belum menyadari pentingnya menjaga keseimbangan gizi mereka. Sanna mengakhiri sesi dengan pesan bahwa kesehatan adalah aset utama dalam mencapai mimpi-mimpi besar di masa depan, dan menjaga gizi adalah salah satu langkah awal yang harus ditempuh.

Aksi Nyata dan Antusiasme Peserta

Tidak hanya menerima materi edukasi, para peserta juga diajak untuk berinteraksi dan bertanya langsung kepada narasumber mengenai pola makan yang sehat, mencegah anemia dan stunting.

"Apakah Pernikahan dini dan hamil di Luar nikah saat usia muda ada kemungkinan anak yang dilahirkan akan mengalami stunting?" Tanya Dennis Salomo yang juga wakil ketua OSIS ini penuh selidik.

Membangun Kesadaran untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para siswa kelas X dan XI untuk memahami bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari perencanaan hidup yang lebih besar. Dengan mendengar langsung dari para ahli, mereka mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya gizi, perencanaan keluarga, serta pencegahan masalah kesehatan seperti stunting dan anemia.

Melalui acara ini, diharapkan para remaja dapat lebih peduli terhadap gizi dan kesehatan mereka sendiri, serta menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekitar. Kegiatan edukasi ini bukan hanya sekadar penyampaian informasi, tetapi juga menjadi dorongan bagi para remaja untuk mulai merencanakan masa depan mereka dengan bijaksana. Sebagai generasi penerus bangsa, generasi yang berencana, kesehatan mereka adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah, baik bagi diri mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat luas.

Tuesday, 1 October 2024

Risalah Maulid Nabi: Refleksi Pergaulan di Era Digital, menjadi manusia yang memanusiakan manusia

Muara Uya, 27 September 2024. Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, mari kita renungkan teladan luhur beliau dalam pergaulan. Nabi Muhammad SAW adalah pribadi yang selalu menanamkan kasih sayang, kebersamaan, dan kepedulian yang mendalam terhadap sesama. Dalam kehidupan sehari-hari, beliau senantiasa hadir secara penuh, baik dalam hubungan keluarga, sahabat, maupun masyarakat. Ketika beliau berbicara dengan seseorang, pandangannya tertuju penuh pada lawan bicaranya, seolah-olah yang sedang dihadapinya adalah orang terpenting di dunia saat itu. Ada kesungguhan dalam setiap interaksi yang beliau lakukan.

Namun, di zaman sekarang, kita mulai kehilangan esensi dari kedekatan itu. Kita hidup di era di mana teknologi, khususnya ponsel pintar, telah mengkooptasi banyak aspek dari hubungan kita. Seakan-akan, dengan teknologi ini, jarak tidak lagi menjadi batas. Orang-orang yang berada di seberang benua dapat kita hubungi dalam sekejap, tetapi ironisnya, mereka yang duduk di sebelah kita sering kali merasa jauh. Ketika dulu kebersamaan diisi dengan obrolan hangat, kini seringkali tergantikan oleh layar-layar kecil yang mengalihkan perhatian kita.

*Jauh Terasa Dekat, Dekat Terasa Jauh*

Fenomena ini begitu nyata dalam kehidupan kita. Kita sering melihat orang-orang yang duduk bersama di meja makan, namun masing-masing tenggelam dalam dunianya sendiri, berselancar di media sosial, menelusuri notifikasi, atau berbicara dengan seseorang yang tidak ada di hadapan mereka. Kedekatan fisik tak lagi berarti adanya kedekatan emosional. Sebaliknya, kedekatan yang kita rasakan dengan orang yang jauh, sering kali semu, hanya sebatas interaksi digital yang dangkal dan sesaat.

Padahal, Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya kehadiran yang tulus. Beliau bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam hal ini, tamu tidak hanya berarti mereka yang datang ke rumah kita, tetapi juga orang-orang di sekitar kita, termasuk teman, keluarga, dan sahabat. Memuliakan mereka berarti memberikan perhatian penuh, mengutamakan kehadiran nyata daripada sekadar kehadiran digital.

*Membangun Kembali Interaksi Nyata*

Di Maulid Nabi ini, mari kita renungkan kembali makna kehadiran dan interaksi dalam kehidupan kita. Teknologi memang membawa banyak kemudahan, tetapi jangan sampai ia mengambil alih hal-hal yang esensial dalam hubungan kita. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang penuh empati dan perhatian, Manusia Mulia yang selalu memuliakan manusia atau dalam bahasa kita manusia yang memanusiakan manusia. Beliau mengajarkan kita untuk peduli, hadir secara utuh, dan berinteraksi dengan kasih sayang.

Sebagai umatnya, kita diajak untuk kembali pada nilai-nilai ini. Ketika kita duduk bersama keluarga, mari letakkan ponsel kita. Ketika kita bersama teman, mari kita benar-benar hadir. Jadikan setiap momen kebersamaan sebagai sarana untuk saling memahami, mendukung, dan memperkuat silaturahmi. Inilah yang menjadi inti dari teladan Rasulullah SAW dalam pergaulan.

Semoga dengan memperingati Maulid Nabi, kita dapat menghidupkan kembali semangat kedekatan yang hakiki, bukan hanya secara fisik, tetapi juga emosional dan spiritual. Mari kita perbaiki pergaulan kita, agar tidak terjebak dalam ilusi kedekatan yang semu, tetapi benar-benar merasakan kedekatan yang nyata dan bermakna dalam setiap interaksi kita.

Disadur dari Ceramah agama dalam Peringatan Maulid Nabi di SMKN 1 Muara Uya oleh Ust. Mansur Lumbang Muara Uya.

Friday, 13 September 2024

Merawat Kesiapan, Menjemput Kesempatan untuk Meraih Kesuksesan

 

    Muara Uya, 13/09/2024. Waka Humas saat memberi pengantar kegiatan            

Pada pagi yang cerah, suasana di SMKN 1 Muara Uya dipenuhi semangat siswa-siswi yang tengah berkumpul di Ruang Praktik Siswa yang dijadikan aula dadakan untuk mengikuti kegiatan Jumat Karakter. Tema kali ini, “Pentingnya Kesiapan dan Kesempatan dalam Meraih Kesuksesan,” diusung untuk menggugah kesadaran para siswa tentang bagaimana mempersiapkan diri menghadapi masa depan.

Acara dimulai dengan sapaan hangat dari pembawa acara, diiringi lantunan lembut sholawat yang menenangkan suasana. Sebelumnya, sebagai pengantar, Badrianur sebagai Waka Humas meminta maaf jika kegiatan dilakukan di RPS, bukan di Aula seperti biasanya karena Jumlah siswa kelas X yang diterima membludak, sehingga tidak memungkinkan berkegiatan di Aula yang hanya berkapasitas 90 orang. 

Di hadapan mereka, seorang pembicara yang tak asing lagi, seorang guru dengan pengalaman luas, memulai paparannya. Ia memulai dengan pertanyaan retorik yang mengundang perhatian, "Apa sebenarnya arti sukses bagi kalian?" dan "Kapan terakhir kali rasa malas dalam diri muncul?"

Pembicara, Alumni PP. Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai, Alumni UIN Antasari Banjarmasin, seorang guru agama yang dihormati, mampu mengkomunikasikan ide bahwa kesuksesan bukan hanya soal bakat atau keberuntungan, tetapi lebih tentang disiplin, ketekunan, dan kesiapan. Pesan kuat tentang bagaimana kesempatan hanya akan diambil oleh mereka yang sudah siap benar-benar mendorong siswa untuk lebih aktif dalam membangun masa depan mereka.

Dengan tenang, ia menjelaskan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang bakat atau keberuntungan, tetapi juga tentang kesiapan. "Kesiapan adalah kunci," katanya berulang sambil menatap mata para siswa. "Tidak ada kesuksesan yang bisa diraih tanpa adanya kesiapan. Kalian harus mempersiapkan diri dengan belajar, dengan disiplin, dan dengan ketekunan."

Ia kemudian menekankan pentingnya kesempatan. "Kesempatan datang, tetapi tidak untuk semua orang, dan tidak setiap saat. Siapa yang siap, dia yang bisa memanfaatkannya. Jangan pernah menunggu kesempatan, tapi bersiaplah seolah kesempatan itu akan datang setiap hari."

Para siswa terlihat terdiam, merenungkan kata-kata tersebut. Sebagian besar dari mereka mulai menyadari, sukses bukan hanya soal menunggu saat yang tepat, tapi soal kesiapan yang mereka bangun setiap hari.

Acara Jumat Karakter kali ini menjadi pengingat, bahwa perjalanan menuju kesuksesan selalu dimulai dari kesadaran diri untuk terus bersiap. Sebagai penutup, pembicara itu menyampaikan pesan penting, "Jadilah pribadi yang selalu siap, dan kesuksesan akan menjadi milik kalian saat kesempatan itu datang."

Tepuk tangan meriah menutup acara, meninggalkan kesan mendalam bagi setiap siswa yang hadir, bahwa hari ini adalah awal dari persiapan mereka untuk masa depan yang gemilang. (Choy)

 

Mewujudkan SMK yang Menghasilkan Lulusan SMART, Mampu Membangun Desa Serta Berdaya Saing di Era Society 5.0